Nah di antara rajah-rajah yang ada biasa menggunakan tulisan Arab, bahkan menggunakan ayat Al Qur'an. Sekilas Tentang Rajah Dari beberapa blog atau web dukun yang bergelar "Ki " (semacam Ki Umar, dst) kami peroleh berbagai macam cerita tentang cara membuat rajah atau azimat. Perdukunan dan klenik saat ini memang telah mengikuti
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Bismillahirrahmanirrahim Arab بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم adalah kalimat yang kerap digunakan sebagai kalimat pembuka segala kegiatan masyarakat muslim umat Islam. Kata Bismillah, digunakan setiap hendak memulai sholat, memulai kegiatan dan digunakan sebagai kalimat muqadimah/pembuka dalam forum atau diskusi masyarakat islam. Basmalah adalah salah satu kalimat yang diamalkan sebagai zikir yang mempunyai manfaat yang sangat luar biasa di kehidupan sehari-hari kita. Maka kali ini akan membahas materi mengenai “Bismillahirrahmanirrahim” ,meliputi Tulisan Arab, Latin, Artinya, Kaligrafi, Hikmah, dan Keutamaan Membaca Basmalah. Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Arab; بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Artinya “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ” Lalu apa maksud dari kalimat tersebut? berikut ini penjelasan singkat mengenai kalimat basmalah Dengan menyebut nama Allah”, maksudnya “dengan menyebut asma / nama Allah saya membaca atau saya mulai”. Seolah-olah Nabi berkata “Saya membaca surah ini dengan menyebut asma Allah, bukan menyebut nama saya sendiri, sebab surah ini wahyu dari Tuhan, bukan dari saya”. Maka basmalah ini mengandung arti bahwa Al-quran adalah wahyu dari Allah SWT, bukan karangan Nabi Muhammad saw dan Muhammad itu hanyalah seorang utusan Allah yang menyampaikan Al-Qur’an kepada manusia. Penggunaan kata “Allah”, Allah adalah nama bagi Dzat yang ada dengan sendirinya atau disebut dengan wajibul wujud. Kata “Allah” ini hanya akan digunakan oleh bangsa Arab kepada Tuhan yang sesungguhnya, yang berhak untuk disembah, yang memiliki sifat kesempurnaan. Kata “Ar-Rahman” diambil dari “Ar-Rahmah” yang artinya “Maha Pengasih”, sifat yang memberi nikmat dan karunia. Jadi kata “Ar-Rahman” itu adalah Yang memberi nikmat serta karunia yang banyak. Kata “Ar-Rahim” juga diambil dari kata “Ar-Rahmah”, yang mana arti “Rahim” adalah Maha Pengasih, maknanya Allah memiliki sifat belas kasihan, dan sifat itu tetap ada padanya selama-lamanya. Maka Ar-Rahman dan Ar-Rahim Arrahmanirrahim ini maksudnya Tuhan Maha memberi nikmat yang tak terhingga dengan murah-Nya dan telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tidak terhingga, karena Dia memiliki sifat belas kasihan terhadap seluruh makhluk-Nya termasuk mahkluk-Nya yang kafir. Karena sifat pemurah/pengasih merupakan sifat yang tetap pada-Nya maka nikmat serta karunia Allah itu tidak akan ada begitu maka kata “Ar-Rahman” &”Ar-Rahim” itu kedua-duanya diperlukan dalam susunan ini, karena masing-masing kata tersebut memiliki arti yang khusus. Dari riwayat Abu Daud dengan sanad yang shohih dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW tidak mengetahui pemisah surat, hingga di turunkanlah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Bismilahirrahmanirrahiim Para ulama bersepakat bahwa kalimat tersebut merupakan bagian dari ayat dari surah an-Naml, namun mereka juga berikhtilaf apakah kalimat basmalah ini adalah ayat tersendiri dari awal setiap surat, ataukah kesendirian nya itu hanya pada surah Al Fatihah dan tidak dalam surat yang lainnya, atau kalimat tersebut merupakan pemisah diantara surat. Di dalam kitab Al-Qur’an terdapat 114 kalimat basmalah, dari 114 kalimat, ada 113 yang terdapat di awal setiap surah, kecuali pada surah At-Taubah. Akan tetapi dalam surah An-Naml terdapat dua kata basmalah. Pertama di awal surat, dan yang ke-2 pada ayat 30 pada saat Allah SWT berfirman yang kemudian mengabadikan surah Nabi Sulaiman yang yang mana surah tersebut dikirim kepada Ratu Balqis إِنَّهُ مِن سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ “Sesungguhnya surat itu, dari Nabi Sulaiman dan isinya “Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. [ An Naml 30]. Hikmah Membaca Basmalah Sebagai umat Islam kita diperintah untuk membaca/mengucapkan kalimat basmalah di ketika hendak mengerjakan sesuatu pekerjaan apapun dalam hal yang tentunya baik. Yang demikian itu mengingatkan kita bahwa pekerjaan yang lakukan itu merupakan perintah Allah SWT atau karena telah diizinkan-Nya. Maka karena Allah lah ia melakukan pekerjaan tersebut dan kepada Allah lah dia meminta dan memohon pertolongan agar pekerjaan itu dapat dilakukannya dengan baik dan berhasil. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya “Setiap perkara yang dilakukan dan mempunyai nilai kebaikan namun tidak diawali dengan mengucapkan basmalah maka terputus keberkahannya atau sedikit barakahnya“. Baca Arti Barakallah Bangsa Arab sebelum Islam datang, mereka mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan menyebut Al-`Uzza dan Al-Lata, yang merupakan nama dari berhala-berhala mereka. Kemudian Allah SWT mengajarkan kepada mereka sebagai penganut agama Islam yang telah mengesakan Allah agar mereka mengerjakan sesuatu dengan menyebut nama Allah. Tulisan Bismillahirrahmanirrahim Arab Tulisan Arab “ بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ = Bismi-llāhi ar-raḥmāni ar-raḥīmi Bismillahirrahmanirrahim” Tulisan Arab gundul “ بسم الله الرحمن الرحيم ” Tulisan Bismillah “ بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ” Tulisan Allah “ اللّٰه ” Tulisan Ar-Rahman “ الرَّحْمَٰنُ ” Tulisan Ar-Rahim “ الرَّحِــيْمِ ” Kaligrafi Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Demikianlah pembahasan lengkap kami kali ini mengenai Materi “Bismillahirrahmanirrahim” Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih telah berkunjung. Baca Artikel Lainnya Aamiin Ya Rabbal Alamin Arti Aamiin Ya Mujibassailin Aamiin Allahumma Aamiin
Assalamualaikum ki, maaf malam-malam mengganggu. Mau tanya, makna pada foto diatas apa ya ki? Terus ditulisan isim/wafaq suka ada tulisan ااا م م م ه ه ه ل ل ل Apakah itu ada artinya? Nah seperti foto rajah ini, makna per huruf dan logo bintang itu apa ya? Bisa disebutkan arti secara rinci dari masing-masing simbol tersebut ki? Ini dengan Asep dari bandung ki. Saya menyimak terus perkembangan artikel Ki Umar via web. Saya ingin belajar tentang rajah Ki, mohon bimbingannya. Asep Jawab Salam kenal kembali Kang Asep. Semoga artikelnya dapat bermanfaat. Ini namanya Khatim Sulaiman, tersohor didunia ilmu hikmah, sebab khasiatnya multifungsi. Tentang Khatim Sulaiman sudah dijelaskan oleh Syech Al Bunni dalam kitabnya seperti yang saya fotokan ini Artinya 1. Tiga tongkat yang terjajar sesudah khatim diatas kepalanya seperti gigi yang berdiri. 2. Dan MIM yang berlubang & putus, kemudian tanggal didalamnya 2 garis yang sama. 3. Dan ada 4 garis yang mempunyai jari-jari terjajar memberi isyarat kepada kebaikan rizki yang terkumpul. 4. Dan HAK yang lengket kemudian WAWU yangg dilengkungkan seperti bambunya tukang cantuk yang mengandung misteri. 5. Akhirnya sama seperti permulaannya, yaitu khatim yang berbentuk persegi lima yg menyimpan misteri. Lima bait tersebut adalah Khatim Rajah yang besar dan disebut Khatim Sulaiman dan Asma Allah yang Maha Besar. Translate dalam bahasa Arabnya adalah seperti rajah yang saya fotokan ini Fardu Jabbar Syakur Tsabit Zabir Khobir Zakiy Tanya Kalau ini jimat jenis apa ki? Adakah ilmu atau buku/kamus khusus, yang apabila kita melihat jimat, kita bisa tahu jenis dan fungsinya? Soalnya, sekarang banyak sekali jimat-jimat yang dijual bebas dipasaran, nah agar kita tidak tertipu antara jimat asli & palsu, adakah caranya? Jawab Yang kiri atas ini wafaq kombinasi musali Al Ghazali yang sudah ditambahi perangkat antaralain kalimah sabda Qaulahu al haq..dst, nama malaikat empat, dan sekelilingnya ditulis ayat suci. Azimat seperti ini biasanya bersifat mulfungsi terutama untuk penjagaan, keselamatan, dan pagar diri ghaib. Sedangkan yang tengah ini Wafaq segitiga berjajar, berfungsi untuk memanggil / menarik kembali orang yang pergi / berpaling bisa juga untuk mahabbah. Dalam budaya mistik Jawa disebuat “Putergiling”. Tapi saya lihat itu wafaqnya keliru, sepertinya si pembuat rajah hanya jiplak dari kitab dan tidak tahu ilmu wafaq. Memang seringkali ada kesalahan cetak dalam kitab jaman sekarang. Maka seorang ahli Rajah harus tahu ilmu dasar penulisan wafaq/wifiq. Wafaq ini diambil dari kitab Al Aufaq, silahkan di cek. Sedangkan dibelakangnya itu rajah Mahabbah khusus dan rajah Penarik pembeli/pelanggan. Yang pojok kanan bawah ini Rajah Basmalah. Biasanya ditulis sebanyak 21 kali dimedia Kulit Kijang untuk kerejekian. Ditulis sebanyak 35 x untuk penjagaan rumah. Ditulis 113 x di awal bulan Muharram, untuk kelancaran segala hajat. Ditulis 625x untuk memperbesar daya kewibawaan. Yang lainnya, foto tidak jelas, tidak terbaca. Dari warna kertasnya kuning fungsinya untuk Menarik Pembeli & Mahabbah. Jawaban Kedua. Secara khusus tidak ada buku semacam itu, yang ada hanya kitab Azimat yang sudah jadi. Sebab setiap praktisi ilmu hikmah dapat membuat Wafaq berbeda-beda, tentu sesuai basic ilmu wafaq. Jika sudah mengerti dasar ilmu wafaq, maka anda dapat membuat wafaq bermacam-macam bentuk. Dan orang yang mengerti ilmu wafaq juga akan dapat membaca wafaq buatan anda tersebut. Ketiga. Betul sekali, memang sekarang banyak sekali yang memperjualbelikan azimat wafaq. Wafaq / Rajah / Azimat yang terbaik adalah yang asli tulisan tangan, ditulis atau digoreskan oleh orang yang ahli dalam ilmu ini, atau para kyai nan alim. Adapun wafaq hasil fotocopy-an sebaiknya ditinggalkan saja. Menurut saya, tidak ada khasiatnya. Adapun yang hasil Sablon, saya juga berpendapat sama. Azimat wafaq & rajah yang baik itu jika ada sentuhan Rahsa, Cipta dan Karsa dari pembuatnya. Bukan hasil cetak massal oleh alat-alat pabrik. Alasannya Untuk membuat satu azimat / wafaq saja seringkali membutuhkan waktu, ada wafaq yang ritualnya dengan puasa terlebih dahulu. Baca Qosam itu pasti, yaitu doa pemanggil & pengaktif Khodam wafaq. Jika khodam tidak hadir, maka gagal alias wafaq tidak sempurna, tidak berkhasiat, besok diulang ritual lagi dengan media yang baru juga. Dan seringkali dalam penulisan wafaq membutuhkan ubarampe sarana seperti minyak Misk, Zafaron, Air Mawar dan Bukhur. Bahkan wafaq tertentu membutuhkan media khusus seperti Kulit Kijang, Kain Sutra, Tulang Kuda, Dahan pohon Anggur, Lidi Aren dan lain sebagainya. Dan ada saat-saat tertentu dalam penulisannya misalnya Wafaq Qomar ditulis saat Qomar, Wafaq Zahrah ditulis saat Zahrah, Ada pula yang ditulis hanya di awal bulan Muharram misalnya Rajah Basmalah, atau ditulis pada Hari Ahad misalnya Rajah Ismul adhom, Ditulis saat hari Jumat pagi dan sebagainya. Kesimpulannya, untuk membuat satu jenis bentuk wafaq saja, itu tidaklah mudah & tidak cepat. Namun, jika kita lihat azimat rajah yang “dijual” dipasaran, dalam selembar kain bisa tertulis berbagai macam wafaq, rajah, dharah, asma dan ayat! Itu jika mengikuti kaidah penulisan ilmu Wafaq membuat bermacam-macam bentuk seperti itu perlu waktu berbulan-bulan bahkan tahun. Jika dengan mesin fotocopy / sablon sekali press langsung jadi. Dalam sehari bisa membuat azimat rajah berlembar-lembar. Hehehe.. ada-ada saja. 😁 Demikian jawaban saya, semoga dapat dipahami. Nuwun, Ki Umar Jogja
Ilustrasi jimat atau rajah. Foto Iqbal Firdaus/kumparanDi kalangan awam, sering ditemui tulisan Arab dengan berbagai bentuk yang disebut Rajah. Setiap bentuk dan tulisan pada benda tersebut dipercaya mengandung kekuatan magis jika diiringi dengan amalan-amalan benda-benda ini disebut dengan istilah jimat atau azimat. Ada yang memakainya di dalam dompet, ikat pinggang ataupun rompi dengan harapan sebagai penglaris, pemikat hati, dan ilmu buku Ilmu Hikmah Antara Karamah dan Kedok Perdukunan oleh Perdana Ahmad, rajah termasuk dalam bentuk kajian madaniyah khusus yang kaitannya jauh dari unsur syariat Islam. Dalam sejarah masyarakat Arab Jahiliyah, mereka meyakini bahwa huruf hijaiyah mempunyai nilai kekuatan magis pada setiap tersebut dipercaya bisa mendatangkan hal baik jika diiringi dengan ritual dan amalan tertentu seperti sholat dan dzikir. Padahal, ritual ini bukan termasuk ajaran Islam dan tidak dicontohkan oleh Rasulullah bagaimana hukum rajah menurut Islam? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan Rajah Menurut IslamDalam Islam, ada sejumlah perbedaan pendapat tentang penggunaan rajah atau jimat. Sebagian ulama memperbolehkan, namun sebagian yang lain dukun. Foto Aditia Noviansyah/kumparanSehingga, orang yang selama ini memakai jimat berkeyakinan bahwa apa yang dilakukannya itu sah-sah saja. Karena hal itu termasuk perkara khilafiyah atau sesuatu yang ada perbedaan pendapat di ada ulama yang memperbolehkannya, maka mereka ikut bersama dengan pendapat tersebut. Mereka yakin bahwa ulama yang memperbolehkan pemakaian jimat pasti punya dalil dan argumentasi yang sejatinya tidaklah seperti itu. Tidak ada seorang pun ulama yang mu'tabar atau diakui keilmuannya di kalangan Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang memperbolehkan seseorang memakai rajah atau jimat. Apalagi mengganggap jimat itu adalah ilmu buku 1001 Hal yang Paling Sering Ditanyakan Tentang Islam oleh Ustaz Abu Muslim, para ulama sepakat bahwa menggunakan rajah kemudian meyakininya bisa memberi manfaat atau mudharat adalah haram seperti itu, besar atau kecil, tetaplah pelanggaran akidah yang tidak ditolerir dalam Islam. Karena hakikatnya, yang mampu dan berkuasa untuk melakukan segala hal hanyalah Allah dukun. Foto Aditia Noviansyah/kumparanSeorang Muslim yang menggunakan rajah dikhawatirkan akan muncul kesyirikan dalam hatinya. Syekh Abdurrahman al-Jirain ketika ditanya tentang pemakaian jimat, beliau memberikan jawaban yang tegas dan tuntas. Ia tidak memperbolehkan umat Muslim memakai jimat. Secara jelas larangan ini telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya"Barangsiapa yang bergantung kepada jimat, maka Allah tidak akan menyempurnakan kesehatannya." HR Ahmad dan al-Hakim. Apa yang dimaksud dengan rajah?Apa hukum memakai dan mempercayai rajah?Apa dalil kuat yang menjadi dasar hukum rajah dalam Islam?
Surah Ar Rahman terdiri dari 78 Ayat dan merupakan Surah yang ke 55 didalam Al Qur’an. Tulisan-Lafadz-Bacaan-Teks Arab Ar Rahmaan. الرحمن بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ الرَّحْمٰنُ ﴿الرحمن١ عَلَّمَ الْقُرْءَانَ ﴿الرحمن٢ خَلَقَ الْإِنسٰنَ ﴿الرحمن٣ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ ﴿الرحمن٤ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ ﴿الرحمن٥ وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ ﴿الرحمن٦ وَالسَّمَآءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ ﴿الرحمن٧ أَلَّا تَطْغَوْا۟ فِى الْمِيزَانِ ﴿الرحمن٨ وَأَقِيمُوا۟ الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا۟ الْمِيزَانَ ﴿الرحمن٩ وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ ﴿الرحمن١۰ فِيهَا فٰكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الْأَكْمَامِ ﴿الرحمن١١ وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ ﴿الرحمن١٢ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن١٣ خَلَقَ الْإِنسٰنَ مِن صَلْصٰلٍ كَالْفَخَّارِ ﴿الرحمن١٤ وَخَلَقَ الْجَآنَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ ﴿الرحمن١٥ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن١٦ رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ ﴿الرحمن١٧ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن١٨ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ ﴿الرحمن١٩ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ ﴿الرحمن٢۰ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٢١ يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ ﴿الرحمن٢٢ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٢٣ وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنشَـَٔاتُ فِى الْبَحْرِ كَالْأَعْلٰمِ ﴿الرحمن٢٤ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٢٥ كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ ﴿الرحمن٢٦ وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْإِكْرَامِ ﴿الرحمن٢٧ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٢٨ يَسْـَٔلُهُۥ مَن فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِى شَأْنٍ ﴿الرحمن٢٩ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٣۰ سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ الثَّقَلَانِ ﴿الرحمن٣١ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٣٢ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطٰنٍ ﴿الرحمن٣٣ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٣٤ يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِّن نَّارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنتَصِرَانِ ﴿الرحمن٣٥ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٣٦ فَإِذَا انشَقَّتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ ﴿الرحمن٣٧ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٣٨ فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُسْـَٔلُ عَن ذَنۢبِهِۦٓ إِنسٌ وَلَا جَآنٌّ ﴿الرحمن٣٩ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٤۰ يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسِيمٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوٰصِى وَالْأَقْدَامِ ﴿الرحمن٤١ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٤٢ هٰذِهِۦ جَهَنَّمُ الَّتِى يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ ﴿الرحمن٤٣ يَطُوفُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيمٍ ءَانٍ ﴿الرحمن٤٤ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٤٥ وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ جَنَّتَانِ ﴿الرحمن٤٦ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٤٧ ذَوَاتَآ أَفْنَانٍ ﴿الرحمن٤٨ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٤٩ فِيهِمَا عَيْنَانِ تَجْرِيَانِ ﴿الرحمن٥۰ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٥١ فِيهِمَا مِن كُلِّ فٰكِهَةٍ زَوْجَانِ ﴿الرحمن٥٢ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٥٣ مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ فُرُشٍۭ بَطَآئِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ ۚ وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ ﴿الرحمن٥٤ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٥٥ فِيهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآنٌّ ﴿الرحمن٥٦ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٥٧ كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ ﴿الرحمن٥٨ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٥٩ هَلْ جَزَآءُ الْإِحْسٰنِ إِلَّا الْإِحْسٰنُ ﴿الرحمن٦۰ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٦١ وَمِن دُونِهِمَا جَنَّتَانِ ﴿الرحمن٦٢ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٦٣ مُدْهَآمَّتَانِ ﴿الرحمن٦٤ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٦٥ فِيهِمَا عَيْنَانِ نَضَّاخَتَانِ ﴿الرحمن٦٦ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٦٧ فِيهِمَا فٰكِهَةٌ وَنَخْلٌ وَرُمَّانٌ ﴿الرحمن٦٨ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٦٩ فِيهِنَّ خَيْرٰتٌ حِسَانٌ ﴿الرحمن٧۰ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٧١ حُورٌ مَّقْصُورٰتٌ فِى الْخِيَامِ ﴿الرحمن٧٢ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٧٣ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآنٌّ ﴿الرحمن٧٤ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٧٥ مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبْقَرِىٍّ حِسَانٍ ﴿الرحمن٧٦ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿الرحمن٧٧ تَبٰرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَلٰلِ وَالْإِكْرَامِ ﴿الرحمن٧٨ Baca juga Surah sebelumnya Al Qamar Surah berikutnya Al Waqi’ah
tulisan arab rajah sulaiman